Waduk Serbaguna Jatibarang Semarang
Waduk Serbaguna Jatibarang merupakan bendungan utama di kota Semarang. Selain berfungsi sebagai pengendali banjir juga sebagai destinasi wisata.
Lahan yang digunakan untuk pembangunan Waduk Jatibarang merupakan area persawahan yang dimiliki beberapa warga meliputi empat kelurahan dari dua kecamatan, yaitu Kelurahan Kandri, dan Kelurahan Jatirejo dari Kecamatan Gunungpati.
Kelurahan Jatibarang dan Kelurahan Kedungpane dari Kecamatan Mijen.
Waduk Jatibarang Serbaguna memiliki luas genangan 189 hektar, dengan areal permukaan waduk 1,1 km2.
Sementara debit air rata-rata 2,9 m3 pertahun dengan kedalaman 0-70 meter.
Bukan hanya pemerintah kota Semarang, pembangunan yang menelan biaya lebih dari lima ratusan miliar ini konon seluruh biaya proyek berasal dari JICA Loan IP-534 (Japan International Corporate Agencies).
Dengan gabungan dari beberapa kontraktor yaitu, PT Brantas Abipraya, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya.
Sementara itu terkait pemanfaatan tempat wisata Waduk Serbaguna Semarang dikelola oleh Pokdarwis Suko Makmur.
Awal berdiri Pokdarwis Suko Makmur sendiri berawal dari adanya Waduk Jatibarang yang dulunya merupakan lahan persawahan.
Beberapa warga yang sawah dan lahannya terkena gusuran dari proyek Waduk Jatibarang akhirnya bersama-sama membentuk serta mengelola area Waduk Jatibarang menjadi area wisata dengan konsep pemandangan alam.
Dari penyedia jasa persewaan kapal, pedagang kaki lima, tiket biaya masuk, kebersihan, keamananan bersama-sama dikelola Pokdarwis Suko Makmur demi menggerakkan dan memperkenalkan wisata yang ada di Waduk Serbaguna Jatibarang.