Rumah Sakit di Semarang
RSUP Dr Kariadi Semarang
Satu di antara rumah sakit kelas A di Semarang dan jadi rujukan setiap daerah di Jawa tengah, ialah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi.
Penulis: Anasmk
Editor: Ahmad Nur Rosikin
TRIBUNJATENGWIKI.COM, SEMARANG - Satu di antara rumah sakit kelas A di Semarang dan jadi rujukan setiap daerah di Jawa tengah, ialah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi.
Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menkes Nomor 1243/Menkes/SK/VIII/2005, menyatakan jika RSUP dr Kariadi telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) dengan menerapkan fleksibilitas sesuai PP Nomor 23 Tahun 2005.
RSUP dr Kariadi memiliki luas lahan sekira 193.410 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 82.754 meter persegi.
Sejarah Singkat
Dilansir dari website resminya, RSUP dr Kariadi berdiri tahun 1925 lebih tepatnya tanggal 9 September di zaman penjajahan Belanda.
Pembangunan RSUP dr Kariadi dimulai sekira tahun 1920 yang digagas oleh dr NF Liem, dengan perencana Ooiman Van Leeuwen dan Opzichter.
Gagasan tersebut yakni penggabungan Rumah Sakit Kota atau lebih dekenal Stadverband Ziekenhuis dulu berada di Tawang, dengan Rumah Sakit Kota Pembantu atau Hulp Stadverband Ziekenhuis yang dulunya bertempat di samping alun-alun Semarang.
Lima tahun berselang gabungan rumah sakit itu terwujud tepat di tahun 1925, bernama Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting (CBZ).
Tak hanya menggagas, Liem juga menjadi direktur pertama yang memimpin CBZ.
Atas jasanya nama dr NF Liem beserta istrinya Liembergsma, namanya dijadikan sebagai identitas jalan di kompleks perumahan tenaga perawatan.
Pada masa penjajahan Jepang sekira tahun 1942-1945, nama CBZ diubah menjadi Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara), dalam bahasa Jepangnya dikenal dengan Chuo Simin Byoing.
Di masa penjajahan Jepang dari segi gedung CBZ tak banyak perubahan, namun
perubahan terjadi disektor tenaga medis.
Jepang melakukan penawanan tenaga medis Belanda, sekaligus mengusir dari Semarang dan diganti dengan para tenaga medis dari Indonesia.
Zaman kemerdekaan RI, Jepang yang tak mau meninggalkan Indonesia memaksa dr Kariadi bersama delapan karyawan rumah sakit CBZ ikut berperang bersama pemuda-pemuda Semarang mengusir Jepang.
Pertempuran tersebut terkenal dengan sebutan pertempuran lima hari di Semarang.
Akibat peristiwa tersebut dr Kariadi dan delapan karyawan CBZ gugur dalam medan pertempuran.
Untuk mengenang perjuangan dr Kariadi dan delapan karyawan CBZ, tahun 1964 dr Kariadi dijadikan sebuah nama rumah sakit, menggantikan CBZ atau Purusara.
Hal itu tertuang dalam SK Menteri Kesehatan Nomor 21215/Kab/1964.
Lokasi
Sangat mudah menjumpai RSUP dr Kariadi, yakni berlokasi di Jalan Dr Sutomo Nomor 16, Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!